Minggu, 13 Oktober 2013

model proses pengambilan keputusan

1. model proses pengambilan keputusan

model merupakan abstraksi dari keadaan nyata. model dibuat secara sederhana namun mengandung unsure-unsur utama dari suatu produk, proses, atau system yang diwakili. dengan menggunakan model, pengambilan keputusan umumnya dapat dilakukan dengan lebih praktis, murah, cepat dan aman

model dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk, model fisik, model skematik dan model matimatika. penjelasan lebih lanjut dari setiap model sebagai berikut.:


  • model fisik. model yang secara fisik menggambarkan ibyej aslinya. misalkan prototype suatu mobil, pesawat, kereta api, atau miniature suatu gedung perkantoran, rumah tinggal, dan terowongan. keuntungan dari model ini adalah dapae memberikan efek visual terhadap keadaan nyata dari benda itu.
  • model skematik. model yang dinyatakan dalam bentuk skema, diagram, grafik atau gambar dari suatu objek. model ini lebih simple dan mudah dilakukan penyesuaian jika perlu perubahan. penggunaan warna dan perangkat lunak computer lebih memperkaya dalam memberikan gambaran situasi nyata.
  • model matematika. model ini menggunakan symbol, rumus atau persamaan yang menggambarkan proses atau system yang diwakili. model ini tidak umum bagi orang awam, namun dapat menggambarkan tingkat hubungan abstraksi yang sangat tinggi dan merupakan alat analisis yang sangat berguna.
model dikembangkan untuk bisa mengakomodasi keadaan nyata dalam proses pengambilan keputusan. mengingat keadaan nyata bisa bervariasi dari sederhana ke sangat kompleks. model setidaknya harus mencakup aspek-aspek yang relevan dengan keputusan yang akan diambil. bila suatu model sudah dikembangkan, model harus diuji validitasnya lebih dulu sebelum digunakan. dalam model matematika, uji validitas dilakukan sesuai dengan kaidah statistika.

sumber : manajemen operasi (edisi 3) by Eddy Herjanto hal 23 (bab2. teori pengambilan keputusan)


2. tipe tipe proses pengambilan keputusan

Pada dasarnya tipe-tipe pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu:


  • Keputusan yang diprogramkan ; Keputusan yang diprogramkan merupakan keputusan yang direncanakan sesuai dengan kebiasaan, aturan, atau prosedur yang berlaku. Biasanya hasil atau dampak dari keputusan ini tidak mengejutkan karena cenderung berulang-ulang dan lebih bersifat rutinitas. Kehadiran keputusan ini sering dengan mudah dapat diantisipasi sebelumnya oleh karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini: Kegiatan audit mutu internal, Rapat tinjauan manajemen, Pemeliharaan rutin, Pemeliharaan suku cadang secara rutin, Mengikuti pelatihan yang direncanakan.
  • Keputusan yang tidak diprogramkan ; Keputusan yang tidak diprogramkan merupakan keputusan yang tidak direncanakan sebelumnya. Biasanya berkenaan dengan masalah-masalah baru dan bersifat khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini, pimpinan cenderung menggunakan pertimbangan, intuisi, dan kreativitas. Tipe keputusan ini relatif lebih sulit dibandingkan dengan keputusan yang diprogramkan. Waktunya sering tidak bisa diduga, bersifat darurat dan segera sehingga cukup menyulitkan pimpinan dalam mengambil keputusan. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini: Keluhan dari pelanggan, Keterlambatan distribusi ke pelanggan, Kerusakan mesin yang berakibat fatal, Pengunduran diri personel inti, Unjuk rasa dan pemogokan karyawan. 



3. factor factor pribadi yang mempengaruhi pemecahan masalah

kita telah mengetahui para manajer yang berusaha mengatasi masalah pada bab sebelumnya. pada kenyataannya, tak semua manager yang sangat aktif/proaktif. mungkin uty bukan sifat dasarnya atau mereka tidak punya waktu. setiap manager memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

Raymond McLeod mengatakan (1995:205) manajer dikelompokan kedalam tiga kelompok dasar berdasarkan gaya mereka saat merasakan masalah dan bagaimana mreka menghadapi masalah yang timbul :

penghindar masalah
manajer ini melakukan sikap positif dan menganggap bahwa segalanya baik-baik saja. sebuah upaya dibuat untuk mengjanggal (to block out) kemungkinan masalah yang timbul dilakukan dengan mengabaikan informasi ataupun menghindari benar-benar rencana pemecahan.

pemecahan masalah
manajer ini tidak mencari masalah ataupun mengganjal masalah tersebut. bila muncul, masalah dipecahkan.

pencari masalah
manajer inisenang mengatasi masalah dan slaly berusaha mencari masalah untuk menjadi yang terbaik dari manajer lainnya.

sumber : system informasi manajemen by chir.jimmy L. Gaol hal :121


4. pembelian

Definisi dan Pengertian Pembelian – Dalam kehidupan sehari hari anda akan mengalami kejadian atau transaksi pembelian, pembelian merupakan suatu tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang kemudian akan dipeguanakn sendiri atau di jual kembali, pembelian biasanya dilakukan minimal dua pihak atu lebih atau yang sering disebut sebagai penjual dan pembelian, Pembelian dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pembelian secara cash dan pembelian secara credit


Pengertian Pembelian :
Pengertian Pembelian adalah Suatu pristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak

Tugas Pembelian :

  • Melakukan transaksi pembelian pada watu dan tempat yang tepat
  • Barang yang dibeli memiliki manfaat dan fungsi yang diperlukan
  • Sebelum membeli membandingkan harga dari tempat yang berbeda
  • Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian barang atau jasa
  • Barang yang dibeli kemungkianan dapat dijual kembali
  • Sebelum membeli lakukan periksalah harga pasar yang ada

Manfaat Pembelian :

  • Mendapatkan barang hasil pembelian 
  • Dapat memenuhi kebutuhan melalui pembelian
  • Hasil Pembelain dapat bermanfaat
  • Penjual mendapatkan hasil dari penjualannya

Jenis-Jenis Pembelian :

  • Pembelian Secara Cash atau tunai adlah pembelian yang dilakukan sekali transaksi dengan menerima barang yang di beli dan memberikan uang sebagai alat tukar yang sesuai dengan jumlah yang disepakati
  • Pembelian Credit atau Berkala adal pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali transaksi, pada transaksi pertama pembeli memberika sejumlah uang sebagai uang muka dan penjual memberikan  barang yang di beli dengan catatan akan terjadi pembeyaran kedua



 
1.     5. diagnosa perilaku konsumen

persaingan dalam dunia bisnis dimasa sekarang baik di pasar dalam negeri/domestic maupun dipasar luar negeri. apalagi Negara Indonesia yang telah melakukan asean fee trade area (AFTA)  pada tahun 2012. hal ini berarti pelaku bisnis lkal mereka juga bersang dengan pelaku bisnis luar negri karena mereka telah dibebaskan bea masuk produk yang mereka tawarkan di pasar dalam negri. untuk mengenakan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepada para pelanggan, misalnya dengan memberikan produk yang mutunya lebih baik, harganya baik, pelayanannya lebih baik dari pesaing


Tidak ada komentar:

Posting Komentar